Mahasiswa Deklarasi Negara Khilafah Islamiyah, SEDIH! Ini Reaksi Para Veteran Kemerdekaan Indonesia


DETIK METROVideo ini sudah cukup lama beredar. Diupload pada 30 Maret 2016 dan tercatat sebanyak 3500 mahasiswa menggelar simposium nasional di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Simposium tersebut digelar pada tanggal 27 Maret 2016 silam, berisikan sumpah mahasiswa Indonesia yang akan menjadikan Negara Indonesia adalah Negara Khilafah.

Video ini pun kemudian diperlihatkan pada para pejuang veteran yang melihat sekelompok mahasiswa menyampaikan sumpah Negara Khilafah. “Kami akan terus berjuang tanpa lelah, untuk tegakkan syariah Islam dalam naungan negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat Indonesia.”


Lalu bagaimana reaksi 4 veteran pejuang yang sudah lanjut usia saat ditunjukan video ini?:





“Negara Indonesia itu mau dibikin negara lain? Islam? Saya tidak setuju.”

“Kita berjuang itu tidak umat Islam sendiri, tidak umat agama lain sendiri. Tidak ada. Semua bersama-sama berjuang untuk meraih kemerdekaan itu.”

“Saya sebagai pejuang, kondisi saya sampai cacat. Jadi saya nggak setuju.”

“Nggak usah, sebab Indonesia merupakan negara kepulauan yang banyak sekali pendukungnya, yang beragama macam-macam dan nanti mendirikan salah satu agama (negara), itu nanti menimbulkan perpecahan.”

“Saya juga orang Islam, Pancasila itu untuk semua agama bisa.”

“Saya tetap seperti yang sekarang, pokoknya negara Kesatuan, ideologinya Pancasila, itu sudah paling tepat sekali.”

Pada awal kemerdekaan, banyak yang ikut berjuang meraih kemerdekaan. Pancasila dibentuk karena Indonesia terdiri dari beragam suku dan agama. Jadi untuk mengayomi keberagaman yang luas seperti ini, Pancasila adalah wadah terbaik, bersama dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, satu Indonesia.

Mahasiswa-mahasiswa yang sok pahlawan mengucapkan ikrar sumpah negara khilafah, sama sekali tidak menghargai atau minimal memahami perjuangan para veteran dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Mereka hanyalah, kalau mau dibilang secara kasar, mirip remaja lebay yang emosinya tak stabil. Tak tahu apa yang sebenarnya mereka perjuangkan.

Saya tak tahu apakah mahasiswa di negara lain memiliki perilaku dan pemikiran sebodoh ini. Jarang saya melihat berita mahasiswa di luar negeri yang kerjanya demo tak jelas, lempar-lempar batu saat tawuran, bakar-bakar ban saat demo, teriak-teriak entah apa yang diteriakkan, apalagi teriak sumpah khilafah (berniat ubah bentuk dasar negara). Di negara ini, sebagian mahasiswanya lebih banyak kurang kerjaan ketimbang belajar sungguh-sungguh untuk membangun negara. Disuruh belajar, tapi melenceng keluar jalur.

Di akhir video, para veteran pejuang Indonesia memberikan pesan untuk anak-anak muda zaman sekarang bahwa kemerdekaan yang didapat dulu bukanlah merupakan perjuangan dari satu golongan saja. Tepat sekali! Tapi apa yang dilakukan mahasiswa ini seolah mewakili suara satu Indonesia, tapi tidak mewakili semua golongan.

Selain itu keegoisan juga terlihat, di mana mereka menilai negara Khilafah Islamiyah adalah solusi untuk menuntaskan problematika masyarakat Indonesia. Dari mana mereka tahu? Dan dari mana mereka tahu bahwa semua rakyat Indonesia menginginkan negara Khilafah? Mereka hanya mahasiswa, bahkan belum lulus, nilai pun entah bagus atau tidak, tapi sudah merasa seperti pakar setara profesor yang sok tahu problematika negara ini. Mungkin sebuah ide bagus di mana mereka dikumpulkan di satu pulau, lalu bikin negara sendiri dan lihat bagaimana mereka mengelola bentuk negara impian mereka. Paling juga hancur berantakan.

Jika ingin melihat bukti, justru negara-negara Barat di Eropa atau Amerika yang paling maju. Lihat survey-survey, maka kita akan lihat negara-negara Eropa termasuk yang paling aman, paling maju, rakyat paling sejahtera, paling sedikit ribut-ributnya. Dan ironisnya, negara-negara itu mayoritasnya non muslim. Masih buta? Lihat Singapore, mayoritas Buddhis, Tionghoa, tapi coba adu dengan Indonesia. Jauh banget. Rapi, teratur, kriminalitas rendah, aman, serba tertib.

Saya tak tahu apakah mahasiswa ini memiliki hubungan dengan HTI atau tidak. Beberapa waktu belakangan HTI gencar menyuarakan Khilafah hingga pemerintah mengambil langkah tegas ingin membubarkan organisasi ini karena sudah bertentangan dengan Pancasila. Bahkan dalam kondisi demikian pun, HTI masih gencar mengadakan kegiatannya di kampus-kampus, tak peduli dengan cibiran publik dan tak takut dengan pemerintah.

Mungkin inilah salah satu kesalahan pemerintah dulu-dulu yang terlalu lama melakukan pembiaran sehingga mereka merasa fine-fine saja, berpikir pemerintah pasti tidak berani melakukan tindakan apa pun. Dan akhir-akhir ini banyak orang maupun pihak yang terang-terangan menantang, bahkan berani berteriak akan melengserkan pemerintah. Mengapa? Sedikit banyak ini dikarenakan pemerintah sudah kehilangan wibawa di mata mereka, sehingga mereka tidak segan. Saat inilah yang paling tepat untuk mengembalikan wibawa dengan memberikan sedikit pelajaran pada mereka yang sok benar. Memberikan kebebasan jangan sampai diartikan dengan bebas berbuat apa pun, termasuk bebas ingin mengganti bentuk negara. Memangnya siapa mereka?

Bagaimana menurut Anda?

Oleh: X-Hardy, Seword.com

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Rubrik Opini menampung artikel yang sepenuhnya adalah padangan pribadi penulis dan tidak mewakili redaksi. Isi dan pandangan dalam opini merupakan tanggung jawab penulis. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
© Copyright 2017 DetikMetro.com - All Rights Reserved