"Eksekutor masih kita cari, moga-moga kita tangkap yang lain, yang ada lebih dari 10 (pelaku)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).
Dia menambahkan, mereka memiliki tugasnya masing-masing untuk lancarkan aksi tersebut.
"Ada mata-mata, eksekutor, membuntutin, melindungi. Kita pelan-pelan ungkap," jelasnya.
Saat ini, Argo menjelaskan, polisi masih mencari pelaku yang mengeksekusi Davidson. Namun, polisi berhasil menembak mati wakil dari kaptennya.
"IR ini merupakan wakil kapten dari kelompok sadis yang menewaskan Davidson," pungkasnya.
Satu dari empat pelaku yang ditangkap jajaran Polda Metro Jaya atas terbunuhnya Davidson Tantono (30) adalah calon kepala desa (Kades) di Lampung. Calon kades itu berinisial DTK, yang berperan sebagai mata-mata di dalam bank.
"DTK ini adalah calon kades di sana di Lampung, sedang kampanye di sana untuk melakukan pemilihan kades. Selain kampanye dia juga terlibat perampokan ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).
Dia menambahkan, diduga uang kejahatan itu dipakai untuk kampanye. "Diduga iya," ujarnya.
Dalam hal ini, DTK mendapatkan Rp 14 juta dari hasil kejahatannya. Dalam pembagian salah satu pelaku berinisial IR yang bertugas sebagai pembagi hasil.
"IR ini wakil kapten. IR ini juga membagi hasil rampokannya. Semua yang ikut di sini dikasih 14 juta, jadi pelaku IR adalah wakil kapten," tandasnya. (merdeka.com/detikmetro.com)